Tadabbur dan Tafakkur Surat Yunus Ayat 24
Dunia hanyalah seumuran tumbuhan yang ditanam, setelah itu habis dimakan oleh binatang. Jadi memanglah tidak ada hal istimewa yang patut dibanggakan terlalu berlebih di dunia ini.
Dunia hanyalah seumuran tumbuhan yang ditanam, setelah itu habis dimakan oleh binatang. Jadi memanglah tidak ada hal istimewa yang patut dibanggakan terlalu berlebih di dunia ini.
Surat ini aku tulis untuk mengiringi derap langkahmu, dengan segenap denyut jantungku. Bahwa pesantren tak boleh lengah, sekalipun dalam situasi yang serba kompleks, di tengah persaingan global yang semakin ketat. Kibarkan panji-panji jihadmu, untuk berjuang mencetak para santri sebagai mundzirul qoum
Kiai Idris, sebagai murabbi, selalu totalitas menangani santri dan sistem pendidikan di pesantren. Beliau tidak pernah setengah-setengah dalam mencetak alumni sebagai guru. Atau paling tidak memiliki jiwa guru, dalam bidang apa pun. Berbagai upaya beliau lakukan, untuk membangun sistem pendidikan yang ideal, bagi santri-santrinya.
Salah satu cara untuk menyongsong usia 70 tahun Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, yakni dengan bersyukur kepada Allah SWT. Bersyukur atas nikmat iman dan Islam berikut kesehatan badan. Bersyukur atas berjalannya program-program di pondok ini, sebagaimana mestinya. Bersyukur atas kepercayaan masyarakat, dengan memondokkan putra-putri mereka di lembaga-lembaga di bawah naungan Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan.
Kalau selama Ramadhan….. Kita bisa menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal yang “halal” seperti makan, minum, mengapa dalam kehidupan sehari hari kita tidak mampu menahan diri dari hal-hal yang sudah jelas “haram” seperti mencuri, menipu berbuat dholim dan lain lain? Kalau selama Ramadhan….. Kita bisa mendorong diri untuk melakukan hal-hal yang “Sunnah” seperti tarawih, qiyamul …
Penghujung tahun 1996, menjelang tahun baru 1997. Ujian Akhir Tahun—begitu kami biasa menyebutnya—baru saja berakhir. Tinggal Kuliah Kemasyarakatan, lalu libur panjang. Tetapi kami, santri-santri kelas akhir, punya kesibukan yang berbeda. Beberapa hari ke depan, kami akan segera diwisuda. Itu artinya kami akan bernyanyi bersama di hadapan para undangan dan hadirin. Maka sibuklah gitaris-gitaris angkatan kami …
Oleh : KH. Muhammad Idris Jauhari Manusia sebagai makhluk sosial, atas dasar potensi-potensi individual yang dimilikinya, akan mudah terjerumus dalam kehinaan, kesengsaraan, kemiskinan, dan keterpurukan manakala tidak bisa berpegang teguh pada hablun minal-Lâh dan hablun minan-nâs. Ini mengandaikan berlakunya peran terpadu manusia individu, baik sebagai ‘abdullâh, maupun dan sekaligus sebagai khalifatullâh. Ketika meyakini bahwa diri …
Oleh : KH. Muhammad Idris Jauhari قَالَ رَسُولُ اللَّه ِصَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ :”خِيَارُ عِبَادِ اللَّهِ الَّذِينَ إِذَا رُءُوا ذُكِرَ اللَّهُ، وَشِرَارُ عِبَادِ اللَّهِ الْمَشَّاءُونَ بِالنَّمِيمَةِ الْمُفَرِّقُونَ بَيْنَ اْلأَحِبَّةِ الْبَاغُونَ الْبُرَآءَ الْعَنَتَ.” (رواه أحمد والبخاري في الأدب المفرد) Rasulullah saw. bersabda, “Sebaik-baik hamba Allah adalah mereka yang membuat orang lain mengingat Allah saat melihat …
Oleh : KH. Muhammad Idris Jauhari Imam Hatim al-Ashom r.a. berkata, “Barangsiapa mengaku cinta empat hal tampa empat hal, maka pengakuan (cinta)nya itu palsu. Yaitu, mengaku cinta Allah, tapi selalu melakukan larangan-larangan-Nya; mengaku cinta Rasul tapi ia membenci kaum fakir dan miskin; mengaku cinta surga tapi ia tidak jujur; mengaku takut api neraka tapi ia …
Oleh : KH. Muhammad Idris Jauhari Rasulullah saw. bersabda: Jibril telah datang kepadaku dan berkata: “Hai Muhammad, barang siapa menjumpai bulan Ramadhan kemudian mati tanpa mendapat ampunan Allah, maka ia akan masuk neraka. Semoga Allah menjauhkannya (dari hal tersebut). Katakan ‘Amin’ .” Maka aku pun berkata, “Amin”. (HR Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, Hakim, dan Thabrani) …