Yayasan Al-Amien Prenduan berusaha selalu aktif dalam memperhatikan bidang dakwah. Hal itu tak lain adalah untuk memaksimalkan fungsi dakwah agar selalu bisa dirasakan oleh masyarakat. Oleh karena itu peran Biro Dakwah dan Pengembangan Masyarakat diharapkan bisa mengisi kekosongan ini dalam kiprahnya di masyarakat.
Dalam pelaksanaannya, Biro Dakwah dan Pengembangan Masyarakat membawahi beberapa divisi, yaitu: Divisi Ta’mir Masjid Jami’ Al-Amien Prenduan, RASDA FM dan LPPM.
Divisi Ta’mir Masjid Jami’ Al-Amien Prenduan
Dalam dunia Islam masjid bukan hanya berfungsi sebagai tempat ibadah atau tempat ritual keagamaaan saja. Akan tetapi juga berfungsi sebagai pusat berbagai kegiatan dalam kaitannya dengan perjuangan, penegakan, dan pengembangan agama Islam dan umatnya. Fungsi-fungsi masjid tersebut pada dasarnya memang sudah menjadi ajaran agama yang termanifestasi dalam kehidupan nabi pada zamannya, sehingga selayaknya dan seharusnya diikuti oleh umatnya selanjutnya dalam memanfaatkan peranan dan fungsi masjid.
Divisi Ta’mir masjid Jami’ Al-Amien Prenduan bertugas khusus dalam bidang ini, yaitu memfungsikan masjid Jami’ Al-Amien Prenduan sebagai pusat segala kegiatan dan kehidupan dari pondok pesantren Al-Amien Prenduan. Dengan begitu, divisi inilah yang paling bertanggung jawab terhadap segala kegiatan di masjid Jami’ Al-Amien Prenduan.
Jami’atul Qurra’ Wal Huffadz (JQH)
Ta’mir masjid juga membina Jam’iyah Qurro’ wal Huffadh (JQH). Kelompok ini pada mulanya memiliki nama “Jam’iyatul Qurro’ (JMQ) yang kegiatannya difokuskan pada pengembangan tilawatil qur’an, dan Jama’ah Tahfidz (JMT) yang kegiatannya difokuskan pada bidang hafalan al-qur’an. Kedua kelompok tersebut tebentuk sekitar tahun 1983 dan alhamdulillah sudah beberapa kali melahirkan para hafidz dan qori’ yang cukup bisa dibanggakan.
Misi dan visi kelompok ini adalah “mencetak para qori’ yang hafidh dan bisa dibanggakan serta mampu menerapkan isi kandungan dan pesan-pesan yang tertera dalam Al-Quran”.
Divisi Rasda FM
Radio Swara Dakwah Al-Amien Prenduan berdiri atas kerjasama Panitia Pelaksana Kesyukuran Setengah Abad Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, dan didirikan dalam rangka menyemarakkan pelaksanaan Kesyukuran Setengan Abad tersebut. RASDA diresmikan oleh Bapak Malik Fajar, menteri Agama Republik Indonesia masa itu, di depan masjid Jami’ Al-Amien Prenduan pada tanggal 15 Januari 2002 M. Dengan kekuatan Power sementara 200 Watt dan dengan ketinggian Tower 60 M dari permukaan laut. Di akhir 2012, rasda memperoleh surat idzin siar resmi, alhamdulillah.
Divisi LPPM
Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (LPPM) bertanggungjawab secara langsung terhadap dakwah masyarakat sekitar. Adapun program LPPM diantaranya yaitu: pengajian mingguan, anggotanya terdiri dari para karyawan Pondok dan masyarakat sekitar yang juga disiarkan langsung lewat Radio Swara Dakwah Al-Amien Prenduan, pengajian setengah bulanan. Pengajian ini diberi nama “Muhajirin”.
akan b� ky��迂g lazim dalam mengisi ruang publik, Seperti sebuah ruangan yang butuh warna dan bentuk diri agar dirasa nyaman kebradaannya. Sadar akan hal tersebut, Pendidikan kepemimpinan menjadi salah satu program pendidikan yang memperoleh tempat istimewa di Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, yang pelaksanaannya tidak sebatas teoritis semata, lebih jauh lagi, para santri/wati dapat berlatih secara langsung dalam mengelola organisasi santri/wati di lokasi pendidikan Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan.
Saat ini ada 6 organisasi santri yang adadi lingkungan Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan. Keenam organisasi sntri tersebut adalah: 1. ISPAL (Ikatan Santri Pondok Tegal Al-Amien), 2. ISMI (Ikatan Santri TMI Putra), 3. ISTAMA (Ikatan Santriwati TMI Putri), 4. OSPA (organisasi santriwati Pondok Putri I), 5. RITMA (rabitha Al-Thalabah bi Ma’had Tahfidzil Qur’an), 6. BEM (badan eksekutif mahasiswa) dan DKM (dewan kehormatan mahasiswa).
Di sini, para pengurus diharapkan bisa berlatih menjadi pemimpin bagi sebuah oraganisasi dan membantu pimpinan dalam menjalankan program pendidikan yang berlangsung selama 24 ja, sehari-semalam. Untuk itu setiap santri kelas akhir di semua lembaga pondok pesantren Al-Amien Prenduan mempunyai kesempatan untuk berlatih.
Akan tetapi walaupun begitu adanya, para pengurus tidak dibiarkan berjalan sendiri tanpa ada kendali, sebab disadari, para pengurus masih berjiwa muda dan butuh bimbingan. Untuk itulah Majlis Pertimbangan Organisasi dirasa perlu keberadaannya untuk memberikan bimbingan pada organisasi yang ada di masing-masing lembaga. Seluruh personil badan ini terdiri dari guru-guru senior dan yunior yang berpengalaman dalam bidang organisasi, yang dikoordinir oleh Badan Koordinator MPO Biro Pendidikan dan Pembudayaan.
Pada tahun ini bimbingan dan pembinaan lebih diintensifkan pelaksanaannya melalui berbagai macam kegiatan, di antaranya: pelatihan kepemimpinan dan manajemen (PKM), pelatihan dasar kepemimpinan (PKM), latihan instruktur dasar keputrian (LDI), kampanye formatur pengurus organisasi santri sebelum pemilihan ketua organisasi secara langsung, umum, dan bebas, kongres mahasiswa, serta mengikutsertakan mereka dalam pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan di luar pondok. Hal ini dimaksudkan sebagai bekal modal awal bagi mereka sebelum berkecimpung langsung dalam keorganisasian.
Koordinator Pengembangan Bahasa Pusat (Markazul Lughat)
“Berbicaralah dengan bahasa apapun yang kau suka” ungkapan bijak tersebut sebenarnya ingin mengatakan bahwa setiap komunikasi berawal dari bahasa, tanpa bahasa maka tidak akan ada komunikasi. Dengan bahasa kita akan mampu memahami dan memberikan pemahaman kepada orang lain, sehingga terciptalah sebuah keharmonisan antar individu, masyarakat, bangsa dan Negara.
Mengingat pentingnya bahasa tersebut, maka di pondok pesantren Al-Amien Prenduan ada divisi yang menangani khusus kebahasaan yang masyhur dengan nama “Markazul Lughat”. Divisi ini bertanggung jawab atas perkembangan bahasa di pondok pesantren Al-Amien Prenduan, termasuk dalam memberikan informasi lomba-lomba dan bimbingan kebahasaan.
Di pondok pesantren Al-Amien Prenduan pembinaan bahasa ditekankan kepada penguasaan keterampilan dasar kebahasaan (Basic language), baik keterampilan mendengar, membaca, menulis, berbicara maupun menerjemahkan. Dengan bekal-bekal yang dimiliki oleh para santri tersebut, mereka diharapkan mampu mengaplikasikannya dalam rutinitas keseharian mereka.
Dalam pengembangan kebahasaan ini, selain dilaksanakan pada saat KBM pagi (KOMDAS/ KOMPIL A) juga diadakan pembinaan lanjutan di luar kegiatan sekolah. Seperti program tasyji’at wa at Tazwidaat, hiwar, ayyamul Arabiyah, English Day, tamtsil dan ekspresi, usbu’ul lughah, English week, penerbitan-penerbitan bullettin, koran, mading baik berbahasa Arab, Inggris maupun berbahasa Indonesia.
El-PsikA
Lembaga Psikologi Terapan Al-Amien (eL-psikA) ini merupakan divisi terbaru yang ada di bawah naungan Biro Pendidikan dan Pembudayaan. Lembaga yang dirintis oleh K. Bagus Amirullah Khaliq, M.Sy. dan Ny. Nazlah Hidayati, M.Psi ini merupakan lembaga yang bergerak di bidang jasa psikologi terapan, khususnya konsultasi psikologi bagi seluruh santri di lingkungan lembaga pendidikan Pondok Pesantren Al-Amien.
Lembaga eL-PsikA didirikan dan dibentuk dengan tujuan sebagai sarana dan wadah konsultasi psikologi dan pembinan bagi santri/wati. Dalam konteks yang lebih luas, selain kepada santri/wati, eL-psikA juga dapat diakses oleh seluruh keluarga besar Al-Amien, termasuk ustadz/ah, alumni, abituren, wali santri/wati maupun karyawan.
Karena itu, eL-PsikA diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan-permasalahan psikologis seluruh penghuni pondok, terutama santri/wati serta membantu para guru-guru fungsional (wali kelas, wali shof, musyrif, mutsaqqif, musahhil) dalam melakukan pembinaan bagi anggota-anggota secara optimal. Selain itu, eL-PsikA juga diharapkan mampu membentuk prilaku sehat santri/wati secara perorangan atau kelompok, sehingga visi pendidikan yang islami, tarbawi dan ma’hadi dapat tercapai.