Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Sedekah (LAZIS) Al-Amien Prenduan merupakan salah satu entitas yang bergerak di bidang pengelolaan dana zakat, infaq, dan sedekah. Keberadaannya terkait erat dengan pendirian Yayasan AL-Amien Prenduan yang menjalankan aktivitasnya secara kultural. Tujuan utama dari LAZIS Al-Amien Prenduan adalah mengumpulkan dan menyalurkan dana zakat, infaq, dan sedekah kepada para mustahiq guna mengentaskan kemiskinan, meningkatkan martabat umat, serta mencerdaskan kehidupan umat Muslim di Indonesia.
Salah satu faktor yang turut memengaruhi keberadaan Lazis ini adalah kebutuhan Fakultas Ekonomi & Bisnis Islam (FEBI) UNIA. FEBI UNIA memerlukan laboratorium untuk mendukung mata kuliah Manajemen Zakat dan Wakaf. Selain itu, program studi Ekonomi Syariah di FEBI juga membutuhkan fasilitas laboratorium untuk mencetak lulusan yang memiliki kemampuan di bidang zakat dan wakaf. Kebutuhan akan laboratorium ini mengakibatkan FEBI UNIA membentuk Laziswaf, yang kemudian diakuisisi oleh UNIA. Pada bulan September 2023, Laziswaf resmi diakuisisi oleh Yayasan Al-Amien Prenduan dan bergabung dengan LAZIS Al-Amien Prenduan. Sejak saat itu, LAZIS Al-Amien Prenduan menjadi salah satu lembaga di bawah naungan Yayasan Al-Amien Prenduan.
Pada tanggal 16 Februari 2024, LAZIS Al-Amien Prenduan mencapai pencapaian signifikan dengan memperoleh Pakta Integritas dari Badan Amil Zakat Nasional Republik Indonesia (BAZNAS RI). Hal ini menunjukkan komitmen LAZIS Al-Amien Prenduan dalam menjalankan tugasnya dengan integritas dan akuntabilitas yang tinggi.
Kepemimpinan LAZIS Al-Amien Prenduan dipegang oleh KH. Dr. Holilur Rahman, M.H.I., sebagai Ketua, K. Achmad Ali, S.Pd. sebagai Sekretaris, dan Ust. Iqbal Ibnu Khalid sebagai Bendahara. Lembaga ini dibagi menjadi tiga divisi, yaitu Divisi Pengumpulan, Divisi Pendistribusian, dan Divisi Pendayagunaan. Dewan Pengawas Syariah dari Lazis ini terdiri dari KH. Dr. Ahmad Fauzi Tidjani, Ph.D., dan KH. Ridho Sudianto, M.Sy.
Data pengumpulan dan penyaluran dana pada tahun 2022 mencatat bahwa LAZIS Al-Amien Prenduan berhasil mencapai 1794 orang penerima dana. Jumlah tersebut mencakup berbagai program, seperti Bantuan Biaya Pendidikan Yatim dan Dhuafa, Beasiswa Pendidikan Kader, Al-Amien Peduli, Santunan Yatim dan Dhuafa, serta Ma’dubah Sanawiyah.
Merencanakan pengumpulan dana sebesar 3 miliar per tahun, Lazis Al-Amien Prenduan memiliki strategi yang terbagi dalam 5 tahap. Tahap pertama melibatkan penentuan segmen dan target muzakki, dilanjutkan dengan penyiapan sumber daya, sistem operasional, dan target muzakki. Tahap ketiga mencakup pembangunan sistem komunikasi, sementara tahap keempat menekankan pentingnya sistem pelayanan yang baik. Tahap terakhir adalah pengembangan jaringan baik secara kelembagaan maupun pribadi.
Proses penyaluran Zakat, Infaq, dan Sedekah LAZIS Al-Amien Prenduan juga mengikuti 5 tahap. Bantuan biaya pendidikan menjadi tahap pertama, diikuti oleh bantuan pemberdayaan ekonomi, bantuan kesehatan dan kesejahteraan, bantuan sosial kemasyarakatan, dan terakhir adalah pengembangan sumber daya manusia.
Dengan fokus pada integritas, komitmen, dan pencapaian yang telah diraih, LAZIS Al-Amien Prenduan terus berupaya menjadi lembaga yang memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya dalam upaya mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan umat Muslim di Indonesia.
Dr. KH. Holilur Rahman, S.HI., M.H.I. (Ketua LAZIS Al-Amien Prenduan