Dunia hanyalah seumuran tumbuhan yang ditanam, setelah itu habis dimakan oleh binatang. Jadi memanglah tidak ada hal istimewa yang patut dibanggakan terlalu berlebih di dunia ini.
Surat ini aku tulis untuk mengiringi derap langkahmu, dengan segenap denyut jantungku. Bahwa pesantren tak boleh lengah, sekalipun dalam situasi yang serba kompleks, di tengah persaingan global yang semakin ketat. Kibarkan panji-panji jihadmu, untuk berjuang mencetak para santri sebagai mundzirul qoum
Kiai Idris, sebagai murabbi, selalu totalitas menangani santri dan sistem pendidikan di pesantren. Beliau tidak pernah setengah-setengah dalam mencetak alumni sebagai guru. Atau paling tidak memiliki jiwa guru, dalam bidang apa pun. Berbagai upaya beliau lakukan, untuk membangun sistem pendidikan yang ideal, bagi santri-santrinya.
Salah satu cara untuk menyongsong usia 70 tahun Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, yakni dengan bersyukur kepada Allah SWT. Bersyukur atas nikmat iman dan Islam berikut kesehatan badan. Bersyukur atas berjalannya program-program di pondok ini, sebagaimana mestinya. Bersyukur atas kepercayaan masyarakat, dengan memondokkan putra-putri mereka di lembaga-lembaga di bawah naungan Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan.