Oleh : KH. Muhammad Idris Jauhari
قَالَ رَسُولُ اللَّه ِصَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ :”خِيَارُ عِبَادِ اللَّهِ الَّذِينَ إِذَا رُءُوا ذُكِرَ اللَّهُ، وَشِرَارُ عِبَادِ اللَّهِ الْمَشَّاءُونَ بِالنَّمِيمَةِ الْمُفَرِّقُونَ بَيْنَ اْلأَحِبَّةِ الْبَاغُونَ الْبُرَآءَ الْعَنَتَ.”
(رواه أحمد والبخاري في الأدب المفرد)
Rasulullah saw. bersabda,
“Sebaik-baik hamba Allah adalah mereka yang membuat orang lain mengingat Allah saat melihat mereka. Dan seburuk-buruk hamba Allah adalah mereka yang berjalan ke sana ke mari menyebarkan fitnah, yang menyebabkan perpisahan di antara orang-orang yang saling mencintai, yang berusaha mendatangkan kesulitan kepada orang-orang yang tidak bersalah.”
(HR Ahmad dan Bukhari dalam kitab al-Adab al-Mufrad)
Berdasar hadits di atas, ada dua tipe seorang hamba di mata Allah SWT. Pertama, hamba terbaik yaitu mereka yang mampu membuat orang lain mengingat Allah ketika melihat mereka. Kedua, hamba terburuk yaitu mereka yang suka menyebarkan fitnah dan mendatangkan kesulitan bagi orang yang tidak bersalah. Read more →