Bagai Syamsu Tabriz bagi Seorang Rumi
“Bapak Kiai wafat, pukul 06.55”. Pesan singkat itu terkabar lewat akun twitter. Kemudian bersambutan kabar lewat dering telepon, facebook dan tangisan. Hanya satu tahun sejak saya pamit untuk berangkat ke Kairo, Mesir, beliau sudah terburu pergi untuk tenang. Tapi saya merasakan kepedihan seperti ombak yang dihasut angin untuk berdebur. Tak ada batasnya, tak ada ruang […]
Bagai Syamsu Tabriz bagi Seorang Rumi Read More »