Kunjungi Al-Amien Prenduan, UAS: Jadi Santri Adalah Pilihan Allah

al-amien.ac.idAl-Amien Prenduan – Ahad (23/07), PP. Al-Amien Prenduan menerima kunjungan Ust. Abdul Somad (UAS). PP. Al-Amien Prenduan menjadi persinggahan pertama Ustadz asal Riau itu di hari ketiga safari dakwah beliau di Madura.

Tujuan kedatangan UAS ialah untuk menyampaikan ceramah dalam acara bertajuk Tausiyah Kesantrian. Acara ini dilaksanakan di Lapangan Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan.

“Alhamdulillah beliau hadir, sehat wal afiat yang ketiga kali di pondok Al-Amien,” ucap KH. Dr. Ahmad Fauzi Tidjani, dalam sambutan beliau. Selaku Pimpinan dan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, beliau menyatakan bahagia dengan kedatangan Ustadz Abdul Somad. Terutama karena dalam kesempatan ini adalah kesempatan bagi beliau untuk memberikan tausiyah atau motivasi kepada para santri. Dalam kedatangan beliau tuk ketiga kalinya ini, KH. Dr. Ahmad Fauzi Tidjani menegaskan kembali bahwa UAS sudah dianggap sebagai bagian dari keluarga besar Ponpes Al-Amien..

Dalam kesempatan ini UAS menyampaikan bahwa menjadi santri adalah pilihan dari Allah SWT. “Berapa banyak orang yang ingin menjadi santri tapi tidak jadi santri… Adik-adik (santri adalah) orang yang beruntung, orang tuanya; bapak-ibunya mengirim ke pesantren Al-Amien Prenduan, ini adalah kebanggaan yang luar biasa. Mudah-mudahan istiqomah.” tutur Ustadz lulusan Universitas Al-Azhar itu.

Menurut beliau, pesantren adalah tempat yang mampu menjaga para anak dari pengaruh-pengaruh negatif dunia luar. Lebih dari itu, beliau juga menyatakan bahwa Indonesia akan tetap maju selama masih ada pesantren.

“Anak pesantren hidup mandiri, berdiri di atas kaki sendiri,” lanjut Ustadz yang pernah menempuh pendidikan di Maroko itu. Di pesantren menurut beliau, tidak ada perbedaan antara anak si kaya dan si miskin, semuanya sama.

UAS juga memberi nasihat kepada para orang tua agar merelakan anaknya yang hendak menempuh pendidikan ke negeri jauh. Sebabnya menurut beliau, jika gajah mati membawa gading, maka manusia mati membawa nama.

Beliau berpesan pada para santri agar menetapkan target ke depan. “Tetapkan target ke depan seperti orang memanah, bagaimana orang memanah? Matanya mesti fokus,” jelas Ustadz yang pernah melanjutkan pendidikan di Sudan itu.

Beliau turut berpesan agar para santri harus bermanfaat bagi Umat dan bangsa. Selain itu, para santri hendaknya menjadi da’i kelak, yang mensyiarkan ajaran Allah SWT. walaupun mereka tidak sejatinya berprofesi selain da’i. (Zeal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *