Silaturahmi Akbar IKBAL Korda Kairo bersama Pimpinan dan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan

Ikatan Keluarga Al-Amien Prenduan (IKBAL) Korda Kairo mengadakan acara Silaturahmi Akbar dan Tausiah bersama Pimpinan dan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, KH. Dr. Ahmad Fauzi Tidjani, MA., (29/11) di Aula Daha KMJ, Hay Asyir, Kairo.

Hadir dalam acara tersebut sekitar 200 peserta yang teridiri dari para alumni Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, para alumni pondok pesantren binaan alumni Al-Amien, dan para alumni yang memiliki kerabat dekat dengan Al-Amien

Dalam mukaddimah tausiahnya beliau mengingatkan para hadirin bahwa niat dan iman memiliki kesamaan. Naiknya iman tentu dengan meninggalkan maksiat, sama halnya dengan niat. Bila niat seseorang goyah di tengah proses mencapai tujuan, maka seyogianya ia meninggalkan maksiat yang sering dilakukan.

Pun, beliau berpesan agar Masisir (Mahasiswa Indonesia di Mesir) agar tidak menyia-nyiakan waktu senggangnya. Aktif di berbagai dinamika kehidupan Masisir tidak masalah, asalkan mampu mengembangkan diri. Lebih lanjut, beliau menceritakan apa saja kegiatan beliau saat menempuh pendidikan di Al-Azhar. Di antara aktivitas rutinan beliau adalah talaki, mengikuti seminar yang sering diselenggarakan kekeluargaan daerah, olahraga (sepak bola dan basket), serta yang pasti adalah kuliah di kampus.

Dalam mencegah kegagalan akademik, seperti rasib (tidak lulus jenjang pendidikan), beliau menghimbau untuk fokus pada kuliah dan belajar saja. Kurang baik bagi mahasiswa tingkat satu, dua dan tiga untuk memikirkan perjodohan. Tersebab, usia mereka masih belum cukup siap, apalagi tugas mereka memang lebih terfokus pada belajar.

Di samping itu, beliau menyayangkan Masisir yang kerjanya hanya berbisnis tapi meninggalkan kewajiban kuliah. Semasa menjadi mahasiswa beliau juga pernah berbisnis warnet di Wisma Nusantara. Kendati demikian, beliau tidak meninggalkan kewajibannya sebagai seorang mahasiswa Al-Azhar.

Terkait amalan sunah yang dapat membantu proses belajar, beliau menganjurkan untuk istikamah dalam shalat tahajud. Tidak banyak, dua sampai empat rakaat saja cukup, asal tidak putus setiap harinya. Amalan sunah lain yang dianjurkan adalah shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Bahkan, di penghujung acara, beliau memberikan ijazah shalawat kepada peserta yang hadir. Shalawat al-Fatih ini dibaca sebelas kali setelah dzikir sehabis shalat wajib. Serempak, hadirin menerima ijazah beliau ini.

Tidak hanya memberikan tausiah, di penghujung acara sebelum kembali ke hotel, beliau juga memberikan informasi terkait terbaru Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan. Mulai dari keadaan para pengajar, santri hingga prestasi santri yang tidak pernah redup meski di saat pandemi. Acara tersebut diakhiri dengan ramah tamah sekaligus bincang santai. Nampak KH. Dr. Ahmad Fauzi Tidjani, MA. makan lesehan bersama hadirin di Aula Daha KMJ.

Firdaus Ulul Abshor, alumni TMI Al-Amien Prenduan 2019. Mahasiswa Syariah wal Qanun Universitas Al-Azhar, Kairo.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top