Peringatan Isra’ Mi’raj dan Sosialisasi PSB Al-Amien Prenduan IKBAL Korda Bangkalan

al-amien.ac.idBangkalan – Ahad (19/02), IKBAL Korda Bangkalan mengadakan Peringatan Isra Mi’raj dan Sosialisasi Penerimaan Santri Baru (PSB) Al-Amien Prenduan. Acara bertempat di kediaman Ustadzah Alvin Maghfiroh, alumni MTA 2021, di depan Warung Bebek Sinjay lama Ketengan Burneh Bangkalan.

Acara dihadiri oleh Majelis Kyai dan Dewan Pengasuh Putri Al-Amien Prenduan, di antaranya Majelis Kiai yang hadir KH. Dr. Ahmad Fauzi Tidjani, MA, KH. Dr. Ghozi Mubarok Idris, MA, dan KH. Khoiri Husni, S. Pd.I. Sedangkan Dewan Pengasuh Putri terdiri dari Nyai Hj. Anisah Fatimah Zarkasy, Nyai Hj. Zahrotul Wardah, Nyai Hj. Nur Jalilah Dimyati, Lc., Nyai Hj. Mamnunah Rohiem, Nyai Hj. Kinanah Syubli, dan Nyai Hj. Umniatul Istiqlaliyah (istri dari Kyai Ghazi).

Acara dimulai jam 08.30 diisi khotmil Quran bil ghoib sampai dhuhur, oleh alumni TMI dan MTA Al-Amien Prenduan yang sedang takhassus di Pondok Al Hidayah 2 Jengkebuan. Setelahnya acara dilanjutkan tahlil dan doa Khotmil Quran oleh Lora Nauval Cholily.

Pada jam 13.30 acara inti dimulai dengan pembukaan oleh Pimpinan dan Pengasuh PP. Al-Amien Prenduan, KH. Dr. Ahmad Fauzi Tidjani, MA., dilanjutkan dengan menyanyikan Hymne Oh Pondokku dan Hymne Al-Amien Prenduan, setelahnya Ketua Umum Ikbal Bangkalan oleh K. Ahmad Fauzi Sa’dullah, menyampaikan sambutan, yang dimulai dengan sebuah pantun;

Bawa duku ke Berlin
Beli baju di New Zealand
Di hatiku Al-Amien
Semakin maju IKBAL Bangkalan

Kemudian beliau menyampaikan ucapan terima kasih dan permintaan maaf kepada semua pihak yang ikut serta dalam mensukseskan acara ini. “Ini momen langka karena hampir semua Majelis Kiai dan nyai hadir di acara ini,” ungkap beliau. Beliau juga menyampaikan laporan progesif kegiatan IKBAL Korda Bangkalan di antaranya Alba Express, Alba Koin dan lain lain.

Selanjutnya mauidoh hasanah sekaligus sosialisasi PSB oleh Pimpinan PP Al-Amien Prenduan, KH. Dr. Ahmad Fauzi Tidjani Fauzi, MA. Beliau berpesan kepada hadirin bahwa IKBAL bukan hanya milik alumni tapi juga milik wali santri dan simpatisan, semuanya tergabung dalam Ikatan Keluarga Besar Al Amien (IKBAL).

Beliau berpesan kepada alumni yang hadir untuk tidak menjadi anak yang hilang. Beliau juga menekankan kepada alumni agar bisa memondokkan putra putrinya di Al-Amien Prenduan. “Di antara sekian putra putri alumni harus ada yang mondok di Al-Amien,” jelas beliau.

Beliau juga berpesan kepada hadirin untuk datang ke pondok, mengisi ulang hati yang lagi kosong dengan ziarah ke asta para masyayikh Al-Amien Prenduan dengan istilah mengeces hati yang lagi low bat. Beliau juga menyampaikan data santri-santriwati asal Bangkalan tahun 2023 sebanyak 950 santri santriwati tersebar di semua lembaga di bawah naungan Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan.

Beliau berharap pada tahun 2023 ada peningkatan jumlah santri-santriwati asal Bangkalan yang mondok di Al-Amien Prenduan. Untuk itu beliau menjelaskan bahwa diperlukan peran aktif anggota IKBAL di setiap Korcam untuk menjaring santri-santriwati baru asal Bangkalan tahun ini dan tahun-tahun yang akan datang.

Acara yang kelima, Tausyiah dan Hikmah di balik Peristiwa Isra’ Mi’raj oleh Wakil Pimpinan PP. Al-Amien Prenduan, KH. Dr. Ghozi Mubarok, MA. Beliau sempat berbalas pantun dengan ketua umum IKBAL Bangkalan;

Pemuncak klasemen memang Arsenal
Liverpool tetap di hati
Ini acara acara IKBAL
Mari kita kawal sepenuh hati

Kemudian beliau melanjutkan hikmah Isra’ Mi’raj dikolerasikan dengan Penerimaan Santri Baru (PSB) Al-Amien Prenduan. Beliau melanjutkan pesan Pimpinan, Kiai Ahmad Fauzi. Menurut Beliau, PSB ini harus dimulai dari sendiri. “Sebelum mengajak orang lain, maka masukkan dulu putra putri kita atau putra putri orang lain bareng putra putri kita ke Al-Amien Prenduan,” terang beliau.

Hal demikian sudah pernah dicontohkan oleh Kiai Jauhari. Menurut cerita, ketika Kiai Jauhari mengajar santri-santrinya, beliau sering berpesan kepada para santrinya, jika sudah tuntas mengaji ke beliau, maka mereka disuruh untuk mendatangi guru-guru atau pondok dimana kiai Jauhari belajar walaupun satu bulan untuk mengambil barokah. Jadi anjuran untuk memondokkan anak di pondok yang dulu kita pernah mondok itu sudah dicontoh oleh para salafuna agar barokah dan sanad keilmuan terus bersambung. Dan peristiwa Isra Mi’raj ini adalah peristiwa menulusuri masa lalu, dan masa depan. Peristiwa Isra Mi’raj yang merangkai masa lalu dan masa depan, sama dengan memondokkan anak di tempat orang tuanya mondok maka orang tuanya sedang kembali ke masa lalu, mengenang saat mondok untuk kemudian menuju masa depan.

Menurut Kiai Ghozi, benang merah PSB dengan Isra Mi’raj yang pertama adalah merawat hubungan masa lalu, sehingga berjalan kokoh untuk menatap masa depan. Kedua dalam sosialisasi perlu dakwah untuk mendemontrasikan sesuatu yang mulia, peristiwa Isra Mi’raj ini adalah peristiwa yang sangat mulia dan Allah mendemonstrasikannya di antara kemuliannya adalah Nabi Muhammad menaiki kendaraan yang tidak pernah dinaiki oleh siapapun sebelumnya, mengimami para nabi, naik ke sidratil muntaha bertemu Allah SWT, sandal nabi naik bersama Nabi Muhammad, peristiwa itu hanya dilakukan dalam waktu semalam. Jadi peristiwa tersebut adalah peristiwa yang sangat istimewa yang didemonstrasikan kepada ummat.

Kaitannya Isra’ Mi’raj dengan PSB yang kedua adalah IKBAL diharapkan mampu mempromosikan dan mendemonstrasikan sesuatu yang baik dari pondok kepada masyarakat, dan menyampaikan bagian-bagian yang kurang kepada pondok untuk diperbaiki.

Demikianlah dua hal tersebut yang disampaikan oleh Kiai Ghozi dalam kaitannya Isra’ Mi’raj dan PSB. Setelahnya, acara diakhiri dengan doa oleh KH. Khoiri Husni, S. Pd.I.

Momen langka seperti ini jarang terjadi, dimana Dewan Pengasuh Putri hadir lengkap di acara IKBAL, maka setelah ramah tamah, panitia memohon kesedian Nyai Hj. Anisah Fatimah Zarkasy untuk memberi nasehat di hadapan para alumni putri dan ibu-ibu walisantri yang hadir. Beliau menyampaikan nasehat tentang peran penting seorang ibu, tugas utama seorang ibu di dalam rumah tangga, syukur-syukur bisa berperan di tengah kaumnya dan ditutup dengan doa barokah oleh Nyai Hj. Zahratul Wardah.

Hadirin yang hadir berjumlah 250 orang, terdiri dari alumni, wali santri dan simpatisan. Ada keengganan untuk berpisah terutama di bagian putri, para alumni putri melepas kerinduan dengan para nyai. Mereka tidak beranjak dari lokasi acara sampai rombongan Majelis Kiai dan dewan pengasuh putri meninggalkan lokasi acara.(Swd)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top