Pangdam V/Brawijaya Sampaikan Pesan Khusus kepada para Santri dalam Kuliah Umum di Pondok Pesantren Al-Amien

al-amien.ac.idAl-Amien Prenduan –  Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan terima kunjungan Pangdam V / Brawijaya, Mayor Jenderal TNI, Farid Makruf, M.A., Kamis (08/06). Kedatangan beliau disambut langsung oleh seluruh anggota Majelis Kiai, guru, dan juga santri.
Kunjungan ini dilakukan dalam rangka silaturrahmi dan penyampaian kuliah umum kepada santri dan Mahasiswa IDIA Al-Amien Prenduan. Kuliah umum itu dimaksudkan untuk menanamkan rasa cinta pada negara, serta mencegah radikalisme dan dekadensi moral pada diri para santri.
Kuliah umum disampaikan Jenderal kelahiran 6 Juli 1969 itu di Gedung Serba Guna (Geserna) Al-Amien Prenduan. Sebelum itu, beliau bersama rombongan dengan dipandu Majelis Kiai melakukan safari keliling pondok.
Kunjungan ini menurut Dr. KH. Ahmad Fauzi Tidjani, merupakan kelanjutan silaturahmi yang telah terwujud selama puluhan tahun. “Kami ucapkan selamat datang di pondok Al-Amien tercinta ini, kami senantiasa mendoakan dan menitipkan pada Jenderal, ummat ini, khususnya di Jawa Timur,” ucap Kiai Ahmad dalam sambutan beliau.


Selepas sambutan Pengasuh, Mayor Jenderal TNI, Farid Makruf, M.A. memulai kuliah umum. Kuliah umum beliau mulai dengan perkenalan, beliau menyampaikan bahwa beliau sudah tahu tentang Al-Amien sejak kecil. Beberapa kerabat dan kenalan beliau adalah santri dan juga alumni Al-Amien Prenduan.
Selanjutnya beliau memaparkan tentang betapa hebat Indonesia ditinjau dari keragaman suku bangsa yang tinggal di dalamnya. Tutur Mayor Jenderal kelahiran Bangkalan itu. Menurut beliau Indonesia itu hebat karena bisa bertahan walaupun berdiri di atas banyak perbedaan.
Walaupun begitu beliau mengungkapkan kadang ada saja orang yang mengatakan bahwa Indonesia kaya, tapi rakyatnya miskin. Menanggapi itu, beliau menyampaikan, “Kita terbelakang, miskin, karena perilaku kita yang kurang baik,” jelas beliau.
Lulusan Akmil 1991 itu mengungkapkan bahwa Indonesia bisa maju jika kita semua memiliki moralitas yang baik. Selain itu, Indonesia maju juga bisa dicapai jika sumber daya dikelola dengan benar.
Setelahnya beliau menjelaskan mengenai radikalisme. Beliau menyebutkan bahwa indikator radikalisme adalah intoleran, fanatik, eksklusif dan revolusioner. Terkait radikalisme, beliau bercerita mengenai pengalaman beliau di tempat tugas beliau sebelumnya belasan tahun silam.
Pada para santri beliau berharap agar mereka bisa mencintai perbedaan, kompak, tidak memonopoli kebenaran, tidak apatis, dan lari dari tanggung jawab. Selain itu beliau juga berharap agar mereka beradab, mencari solusi dari masalah, berkomunikasi dengan baik, jernih berpikir, kritis serta bijak.
Sebelum menutup kuliah umum, beliau membacakan sebuah puisi motivasi. Dalam puisi itu beliau menyisipkan pesan tidak langsung bahwasanya perubahan yang besar itu dimulai dari perubahan dalam diri terlebih dahulu.
Di akhir kegiatan ini, Dr. KH. Ahmad Fauzi Tidjani mengalungkan surban dengan logo Al-Amien Prenduan, yang secara simbolis menerima beliau sebagai bagian dari keluarga besar Al-Amien Prenduan. Hal ini disambut oleh Mayjen TNI Farid Makruf dengan ucapan “Saya terima amanah ini dan akan saya pertanggungjawabkan.” (Zeal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *