Kunjungan ke Trensains Tebuireng

Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan mengutus kafilah untuk melaksanakan studi banding ke Tebuireng Jombang dan Amanatul Ummah Pacet Mojokerto (04/01). Rombongan yang diketuai oleh Dr. KH. Holilur Rahman, MHI tiba di tujuan pertama−yakni PP. Tebuireng−menjelang Isya’, sehingga kegiatan studi banding dimulai dengan ziarah ke Maqbarah Masyayikh Tebuireng.

Usai berziarah, rombongan melanjutkan perjalanan ke salah satu lembaga pendidikan Pondok Pesantren Tebuireng. Rombongan menuju desa Jombok, tepatnya di Jalan Raya Jombang-Pare Km 19 Jombang, tempat Pesantren Sains atau Trensains berada.

SMA Trensains (Pesantren Sains) Tebuireng didirikan di masa pengasuhan Dr. (HC) Ir. KH. Salahuddin Wahid. Perintisan lembaga pendidikan ini merupakan kerja sama dengan KH. Agus Purwanto, D.Sc., dan diresmikan pada tanggal 23 Agustus 2014 oleh Menteri Agama Republik Indonesia, H. Lukman Hakim Saifuddin.

Latar belakang berdirinya lembaga ini berawal dari keinginan luhur para pendiri. Yakni, keinginan untuk membina generasi berprestasi di bidang ilmu-ilmu alam dan menjadikan al-Qur’an sebagai epistemologi dalam pengembangannya. Di antara konsep unik yang dimilikinya adalah orientasi pendidikannya pada pemahaman Al-Qur’an, Al-Hadist, dan sains kealaman (natural science) berserta pengaplikasiannya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, SMA Trensains Tebu Ireng bekerja sama dengan ITS, Unesa, dan UIN Malang. Selain itu, didukung pula dengan kurikulum yang merupakan gabungan dari beberapa kurikulum. Yakni, kurikulum nasional 2013, kurikulum internasional (Cambridge), dan juga kurikulum pesantren sains itu sendiri.

Rombongan Al-Amien Prenduan disambut langsung oleh para Pimpinan SMA Trensains, di antaranya Ust. Abdul ghofur dan Ust. Umbaran. Menurut Ust. Abdul ghofur, SMA Trensains adalah sebuah konsep pesantren yang disintesakan dengan Sekolah Menengah Umum yang bertujuan untuk mengkaji sains kealaman secara mendalam. Hal tersebut diajarkan baik melalui pembelajaran, penelitian ilmiah dan observasi yang mengacu pada 800 ayat-ayat kauniyah yang ada di dalam Al-Qur’an.

Apa yang dipelajari oleh para siswa diharapkan menjadi embrio untuk kajian-kajian berikutnya dan menjadi hipotesis penelitian-penelitian di level yang lebih tinggi. Sebagaimana visinya “Excelent in Qur’an and Science,” Trensains bertujuan mencetak generasi yang memiliki keluhuran akhlak dan mencintai Al-Qur’an dan sains sebagai dua hal yang tidak bisa dipisahkan.

Tambahan dari Ust. Umbaran, Trensains (Pesantren Sains) bukan sekedar nama. Karena ini pesantren, maka selain diisi dengan kegiatan akademis, santri juga dibekali pengetahuan agama dan akhlak. Jadi, setelah berjibaku dengan sains, rohani para santri juga disirami dengan kegiatan ibadah dan pengajian kitab-kitab klasik dan juga kitab karangan KH. Hasyim Asy’ari. Kini, di tahun kedelapan sejak didirikannya, Trensains Tebuireng telah mampu bersaing dalam bidang sains dengan sekolah-sekolah unggulan baik di tingkat provinsi maupun nasional. Harapannya ke depan, dalam beberapa tahun yang akan dating, pesantren tidak lagi diremehkan dalam bidang sains dan bahkan akan muncul ilmuwan-ilmuwan peraih nobel sains dari alumni pesantren. (Kz)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top