al-amien.ac.id, Nouakchott Mauritania, 25 September 2023 – Para peserta Konferensi Internasional ke-36 tentang Sirah Nabawiyah yang diadakan di kota Nouakchott, Mauritania, pada tanggal 23-24 September 2023, yang dihadiri langsung oleh Presiden Republik Mauritania, Mohammad Walad al-Syeikh al-Ghazawani, dengan tulus mengungkapkan rasa terima kasih mereka kepada pemerintah Republik ini dan seluruh rakyatnya atas penyelenggaraan konferensi yang mulia ini. Konferensi bertujuan untuk menyebarkan agama Islam, budaya, dan nilai-nilai luhur di seluruh dunia.
Pada acara pembukaan konferensi, Presiden Mauritania, Mohammad Walad al-Syeikh al-Ghazawani, menyampaikan sebuah pernyataan penting bahwa negaranya bersedia mengambil peran aktif dalam upaya pendekatan terhadap berbagai kepentingan di kalangan bangsa dan umat Islam di seluruh dunia. Tujuannya adalah untuk senantiasa mengedepankan nilai-nilai persaudaraan, kesatuan, serta bersama-sama untuk hidup berdampingan dalam kerangka kesetaraan, toleransi, dan penerimaan terhadap perbedaan.
Para peserta konferensi juga mengeluarkan rekomendasi penting kepada Menteri Agama Republik Mauritania, Aldan Walad Sayyidi Walad A’mar Thalib, dalam bentuk naskah deklarasi yang mereka sebut “Konvensi Nouakchott untuk Kesatuan dan Solusi Pertikaian.” Semua tindakan akan dilakukan melalui koordinasi dan kerjasama yang erat antara Rabithah Alam Islami dan Federasi Kelompok Islam di Afrika Barat.
Delegasi resmi dari lebih dari 56 negara yang turut serta dalam konferensi ini mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap upaya untuk mendiskriminasi Islam melalui propaganda kekerasan dan ekstremisme. Para peserta, terutama para ulama dan cendikiawan, bersatu dalam tekad untuk memerangi propaganda jahat ini.
Menteri Agama Republik Mauritania, Aldan Walad Sayyidi Walad A’mar Thalib, dengan tegas menyatakan komitmen negaranya untuk melanjutkan rekomendasi dan konvensi yang dihasilkan dalam konferensi ini sesuai dengan instruksi presiden pada acara pembukaan konferensi.
Ketua Federasi Organisasi Islam di Afrika Barat, Al-Syiekh Mohammad Al-Hafidz Al-Nahwi, mengapresiasi perhatian yang sungguh-sungguh terhadap agama Islam, ilmu, para ulama, dan Republik Mauritania yang selalu menjadi pusat kekuatan dan pengaruh dalam menangani konflik dan mediasi perdamaian di kawasan tersebut. Misi utama dari konferensi ini adalah menanamkan cinta kepada Rasulullah SAW di dalam hati umat Islam, sehingga akan terpatri dalam diri rasa ketaatan dan menjadikannya sebagai teladan dalam menghadapi tantangan masa depan.
Pimpinan dan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep, Madura, Jawa Timur, Dr. Kh. Ahmad Fauzi Tidjani, MA, satu-satunya ulama dari Indonesia yang diundang khusus oleh Pemerintah Republik Mauritania dan Rabithah Alam Islami sebagai Penyelenggara Konferensi Internasional ini, menyampaikan gagasannya yang bertajuk “Peranan Ummat Islam Indonesia dalam Mencintai Rasulullah SAW dan Menciptakan Kedamaian.” Beliau menegaskan bahwa toleransi dan persatuan kaum Muslim di Indonesia dapat dijadikan contoh oleh umat Islam di seluruh dunia, dan ini terbukti ketika mereka merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW dengan penuh kecintaan dan ketaatan.
Konferensi Internasional ke-36 tentang Sirah Nabawiyah di Nouakchott, Mauritania, telah menghasilkan komitmen kuat untuk mempromosikan Islam yang penuh dengan budaya dan nilai-nilai luhur di seluruh dunia, sambil menjunjung tinggi persaudaraan, kesatuan, toleransi, dan penerimaan terhadap perbedaan. Para peserta bersatu dalam tekad untuk menghadapi tantangan masa depan dan memerangi propaganda yang merusak citra Islam.