40 Tahun UNIA, Melangkah Bersama Meningkatkan Karya

Tahun 2023 ini bagi UNIA memiliki arti penting. Pada tahun ini, UNIA akan genap berusia 40 tahun, dihitung dari berdirinya di tahun 1983. Disebut punya arti penting karena angka 40 dalam khazanah Islam memiliki makna yang spesial. Di dalam Al-Quran, setidaknya ada 4 ayat yang menyebut arba’un atau arba’in (40) yang terkait dengan hari atau tahun. Oleh karena itu, kita memilih logo kata arba’un dari pada angka 40 sebagai bagian dari ngalap berkah (tabarrukan) Al-Qur’an. Beberapa hadits juga menyebutkan 40 sebagai tanda, akumulasi, atau jumlah yang menunjukkan tentang proses, pencapaian atau keutamaan sesuatu. Tradisi ritual umat Islam secara spiritual, individual hingga sosial juga memilih 40 sebagai tanda. Secara khusus, pada surat Al-Ahqaf ayat 15 dijelaskan bahwa manusia yang mencapai usia 40 tahun dianggap memiliki kedewasaan dan kematangan dalam hal bersyukur dan berbuat kebaikan. Mungkin ini pula yang menjadi momentum terbaik bagi Nabi Muhammad SAW., yang kemudian diberi amanah membawa misi risalah Islam di usia beliau yang ke-40.

Milad ke-40 tahun UNIA ini bisa dijadikan momentum yang baik untuk satu pencapaian tertentu, sebagaimana yang telah diharapkan, diniatkan, direncanakan dan dirintis oleh para pendahulu. Di antara beberapa harapan tersebut adalah terwujudnya Universitas Al-Amien Prenduan. Dari sekian usaha yang telah dilakukan, ada secercah harapan bahwa di usianya yang ke-40 tahun ini UNIA akan berubah menjadi Universitas Al-Amien Prenduan. Selama setahun terakhir ini, kami berusaha membangun jaringan, mendatangkan mentor, serta melakukan kunjungan (benchmarking) ke beberapa perguruan tinggi untuk mewujudkan Universitas Al-Amien Prenduan.

Di akhir tahun 2022, sebagian besar unit kerja di UNIA melakukan benchmarking ke UNIDA Gontor untuk menyerap dan belajar langsung budaya mutu perguruan tinggi bersistem pesantren. Kunjungan berikutnya ke UIN Sunan Ampel Surabaya, Prof. Akhmad Muzakki (Rektor UINSA) segera merespon akan mendampingi dan memberikan dukungan atas perubahan bentuk UNIA menjadi UNIA (Universitas Al-Amien) Prenduan. Di bulan Januari 2023, giliran rektor Universitas Zainul Hasan Genggong diundang untuk berbagi pengalaman dalam melakukan transformasi kampus juara sebagai universitas pertama yang SK-nya diberikan oleh Kementerian Agama (2020). Beberapa usaha lain secara bertahap terus dilakukan sebagai ikhtiar untuk mengembangkan dan meningkatkan mutu UNIA sehingga layak menyandang status sebagai universitas.

Oleh karena itu, pada milad ke-40 tahun UNIA kali ini tema yang diangkat adalah “melangkah bersama, meningkatkan karya”. Empat kata ini (melangkah, bersama, meningkatkan, dan karya) mewakili sejarah berdirinya UNIA selama 40 tahun dan visi. Sejak berdiri di tahun 1983 dengan nama Pesantren Tinggi Al-Amien, UNIA bergerak secara perlahan (namun pasti) dengan melibatkan seluruh unsur untuk secara bersama-sama berkembang dengan berbagai prestasi yang telah diraih. Selain itu, keempat kata kunci tersebut akan menjadi tema besar bagi perjuangan UNIA di tahun 2023.

Kata “melangkah” dipilih untuk mengungkapkan bahwa UNIA akan terus bergerak maju secara bertahap. Mungkin tidak terlalu cepat, sebagaimana berlari. Tapi langkah-langkah yang diayunkan tidak lamban. Ji ka dibayangkan, melangkah yang dimaksud lebih kepada gerak langkah yang mantap dan terukur. Tidak pelan dan tidak cepat. Maa baina humaa. Dengan “melangkah”, seluruh unit kerja UNIA diharapkan bergerak, maju, dan bertahap mencapai target yang telah direncanakan. Melangkah yang dimaksud ini harus dilakukan secara bersama. Sehingga langkah yang telah diayunkan tidak hanya satu bagian saja (kaki) yang bergerak, tapi seluruh bagian tubuh UNIA.

Salah satu kunci keberhasilan tim hebat kelas dunia bukan karena diisi oleh individu-individu yang hebat, tetapi karena adanya interaksi yang hebat di dalamnya. Dengan demikian, kata “bersama” di dalam tema kali ini menunjukkan arti solid, kompak, kolaborasi, dan kerjasama. Soliditas internal menjadi keharusan agar kerjasama eksternal dengan berbagai unsur dapat terlaksana dengan baik. Soliditas internal ini akan dijaga dan terus ditingkatkan, baik itu antar seluruh unsur di UNIA (unit kerja, dosen, tendik, karyawan, mahasiswa), ataupun antara UNIA dan lembaga lain yang berada di bawah pengelolaan dan kepemimpinan Majelis Kiai (Yayasan Al-Amien Prenduan). Kolaborasi dengan pihak eksternal (stake holder, alumni, lembaga pendidikan, pemerintah, perusahaan, organisasi masyarakat) akan terus dibangun. Secara esensi, selain bermakna hablum min-an-naas, kata “bersama” juga berarti hablum min-allaah sebagai sumber kekuatan terbesar bagi seluruh gerak yang ada di UNIA. Dengan adanya kebersamaan tadi, maka diharapkan terbangun kepercayaan, terjalin kolaborasi, dan tercipta dorongan perubahan positif bagi UNIA dan seluruh pihak terkait lainnya.

Perubahan positif yang muncul diharapkan bagian dari proses peningkatan dari capaian yang telah ada. Dari langkah yang diayunkan secara bersama, diharapkan memicu peningkatan energi dan semangat berprestasi dari seluruh elemen UNIA. Kata “meningkatkan” berarti harus ada kemajuan, inovasi, produktivitas, dan bertambah secara kualitas dan kuantitas. Sebagai Muslim kita kenal betul dengan hadits Nabi SAW., tentang orang yang beruntung dengan ciri peningkatan kebaikan dari hari kemarin. UNIA di tahun ini diharapkan lebih meningkat dari tahun kemarin, dan itu akan terwujud dengan melangkah secara bersama tadi.

Salah satu tanda adanya peningkatan adalah adanya karya. Secara institusi karya itu bisa berupa prestasi atau penghargaan tertentu. Karya yang dimaksud tidak hanya bersifat internal, tapi juga bersifat eksternal. Karya eksternal bisa berupa peran serta UNIA dalam bidang kemasyarakatan, pemerintahan, dan keterlibatan langsung dalam menyelesaikan problem-problem nyata yang dihadapi bangsa. Namun setidaknya, fokus UNIA pada tahun ini adalah peningkatan karya secara internal, baik itu dalam lingkup unit kerja, atau lingkup individu (dosen, tendik, karyawan, mahasiswa). Sebagai sedikit gambaran, di tahun 2022 sudah ada 4 jurnal UNIA yang terakreditasi secara nasional (Sinta). Beberapa jurnal lainnya sudah diajukan untuk mendapatkan akreditasi di tahun 2023 ini. Ini bentuk karya dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat dengan Madrasah Jurnalnya. Beberapa karya lainnya diharapkan muncul sebagai bentuk luaran (karya) dari tema besar milad ke-40 tahun UNIA. Imam Al-Ghazali mengatakan bahwa usia 40 tahun adalah sebuah pertanda (isyarat) dari ikhtisar masa depan. Jika di usia tersebut kebaikan lebih mendominasi, maka itu sebuah pertanda baik untuk kehidupannya nanti. Momentum 40 tahun UNIA ini pun bisa merupakan ikhtisar masa depannya. Jika kebaikan pada tahun ini lebih mendominasi, maka masa depan cerah menanti di tahun-tahun yang akan datang. Maka tidak ada kekuatan yang lebih baik selain doa sebagaimana yang disebut di surat Al-Ahqaf ayat ke-15 dan perlu kita lantunkan bersama, “Wahai Tuhan kami, berilah kami petunjuk agar kami dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepada kami dan kepada kedua orang tua kami, dan agar kami dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridoi; dan berilah kami kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucu kami. Sungguh, kami bertaubat kepada Engkau, dan sungguh, kami termasuk orang muslim.”

Dr. KH. Muhtadi Abdul Mun’im, MA (Rektor Universitas Al-Amien Prenduan

Scroll to Top