
al-amien.ac.id, Tangerang – Ikatan Keluarga Besar Al-Amien Prenduan (IKBAL) Korda Jakarta bekerja sama dengan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Ikhlas, Kreo Larangan, melaksanakan peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1443 H pada Senin, (28/2). Kegiatan ini merupakan agenda rutin IKBAL Korda Jakarta yang melibatkan alumni, simpatisan serta masyarakat umum.
Baca Juga: Silaturahmi IKBAL Jakarta Bersama Wakil Pimpinan Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan
Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad Saw ini dihadiri oleh Dr. KH. Haris Hakam, M.A. yang merupakan salah satu penceramah pada acara Damai Indonesiaku TvOne, KH. Samson Rahman, M.A. yang merupakan pimpinan Al-Qudwah Boarding School serta penerjemah buku La Tahzan, KH. Halimi Ilyas, S.Pd.I selaku tokoh masyarakat serta pimpinan Majelis Zikir dan Shalawat Al-Fatih, KH. Anwar Wahdi, alumni IV TMI Al-Amien Prenduan serta Pimpinan Pondok Pesantren Babussalam Kota Tangerang, serta Habib Rasyid bin Yahya beserta rombongan.
Pada Kegiatan Isra Mi’raj ini Dr. KH. Haris Hakam, M.A menjelaskan mengenai esensi dari peristiwa Isra’ Mi’raj adalah keimanan serta ketakwaan manusia dalam menjalankan segala perintah Allah SWT, salah satunya adalah shalat. Shalat ini harus dilakukan secara lahir maupun batin, seperti halnya Isra Nabi dari Makkah ke Masjidil Aqsha, serta Mi’raj dari Masjidil Aqsha ke Sidratul Muntaha yang dilakukan secara lahiriah maupun batiniah yang dalam Ilmu Fisika modern disebut dengan fisika dan metafisika.
“Artinya, kita harus melaksanakan shalat secara lahir maupun batin yang dalam istilah Fiqih disebut dengan Khusyuk,” tegas beliau.
Dalam kegiatan yang dihadiri oleh 358 orang ini, da’i nasional yang juga merupakan pimpinan Rumah Tahfidz Al-Safinah Parung, Bogor juga menjelaskan tentang pentingnya mendidik anak sesuai dengan ajaran Islam. Salah satunya dengan membiasakan untuk mendengarkan ayat al-Qur’an semenjak dini. Anak yang didengarkan dengan ayat-ayat al-Qur’an semenjak dini akan tumbuh menjadi anak yang pintar dan cerdas.
“Bapak dan ibu-ibu ini harus menjadi contoh untuk anak-anaknya. Di Rusia, anak kecil itu dibuai oleh orangtuanya sembari didengarkan musik Mozart agar tumbuh menjadi anak yang cerdas. Orang Rusia ini nampaknya mendidik anak-anak mereka dari nilai-nilai Islam. Lah, kita bagiamana didik anak kita? Kita jangan sampai kecolongan lagi,” ucap beliau.

Pada kegiatan yang sama, KH. Samson Rahman, M.A. juga memberikan beberapa kisah mengenai perjalanan beliau selama mondok di TMI Al-Amien Prenduan. Beliau menjelaskan bahwa pesantren sudah seharusnya menjadi model pendidikan saat ini. Pesantren hari ini terus bertumbuh, mencetak kader umat yang mumpuni dalam berbagai bidang.
“Dari Al-Amien saja ada sahabat saya Dr. Amir Faishol Fath, M.A, Ust. Jamal D Rahman, serta Ahmadie Thoha,” ucap beliau menjelaskan beberapa alumni yang cukup berpengaruh di masyarakat.
Kegiatan ini sendiri dimulai dengan Khatmul Qur’an pada pukul 08.00 Wib yang dipandu oleh Ust. Ahmad Izzudin Mustofa, dilanjutkan dengan pembacaan Mahallu al-Qiyam yang dipandu oleh kelompok hadrah Jam’iyyah Mudarasah Al-Qur’an (JMQ). Kegiatan ini sendiri ditutup dengan do’a yang dibacakan langsung oleh KH. Anwar Wahdi, yang merupakan Alumni TMI Al-Amien tahun 1980.
