Bagaimana kalau siswa SMA “nyantri” di sebuah pesantren? Pastilah mereka akan menjawab, ”Di sini, ‘kesegaran spiritual’ didapatkan”. Setidaknya, pengalaman itu dirasakan oleh 180 orang siswa SMA 3 Pamekasan yang “nyantri” di Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, selama 4 hari di bulan Ramadhan tahun ini (8-11/09).
Selama empat hari, para remaja ini, layaknya santri, mengikuti aktivitas Ramadhan di salah satu pondok terbesar di Madura ini dengan penuh antusiasme dan semangat, sejak sahur, tarawih, tadarus Al-Qur’an, dan kegiatan lainnya. Selain aktivitas rutin Ramadhan, mereka juga mengikuti berbagai pengajian kitab, antara lain: pengajian kitab Riyadhus Sholihin bersama KH. Fauzi Rosul, Lc, pengajian Tafsier Al-Misbah oleh K.Drs. Suyono Khattab, serta dialog interaktif dengan Nyai. Hj. Zahratul Wardah, BA.
Kegiatan “nyantri” ini adalah rentetan acara pondok Ramadhan yang dilaksanakan SMA 3 Pamekasan secara rutin setiap tahun. Dan, selama tiga tahun terakhir, Pondok Pesantren Al-Amien terpilih sebagai tempat pelaksanaan kegiatan ini. “Kami pilih Al-Amien, karena pondok ini tidak saja sebagai lembaga pendidikan Islam semata, tapi juga sebuah pondok yang menerapkan pentingnya keseimbangan antara kecerdasan intelektual, emosisonal dan spiritual dalam proses pendidikannya,” ungkap Bapak Thohir, ketua rombongan SMA 3 Pamekasan saat menyampaikan sambutan pembukaan.
Pada kesempatan yang sama, KH. Idris Jauhari merespon positif dan menyambut hangat kedatangan siswa SMA 3 Pamekasan ini. ”Senang kembali mendapat kepercayaan ini. Kalian kami anggap sebagai santri sendiri. Terima apa adanya segala sesuatu di pondok ini,” harap pengasuh pondok.
Ditemui terpisah, Nurul, siswi asal Sumenep mengaku senang bisa mengikuti Pondok Ramadhan di Pesantren Al-Amien Prenduan, ”Walaupun empat hari, saya merasakan pentingnya bisa hidup mandiri dan bisa beribadah puasa lebih khusyu’,” kesan siswi kelas III asal Sumenep.(MHA).