Pada Selasa malam (4/1/2022) Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, melepas 30 penerima beasiswa S1 Universitas Al Azhar Kairo Mesir di Gedung Negara Grahadi.
Menurut ketua LPPD Jatim Abdul Hamid Syarif mengatakan, program ini adalah angkatan pertama. Pemprov menyediakan seluruh biaya perjalanan dan pendidikan selama delapan semester. Serta memberikan uang saku Rp 2,5 juta per bulan di luar biaya buku dan tempat tinggal.
Dari 30 penerima bea siswa tersebut, 3 orang berasal dari santri Al-Amien. Antara lain : Ilman Faris alumni TMI Al-Amien Prenduan asal Kangean. Azzurin Nisa’ alumni Ma’had Tahfidh al-Qur’an asal Sumenep. Dan Annisa Ilmi juga alumni Tahfidh asal Bojonegoro.
Seleksi untuk mendapatkan beasiswa ini memang sangat ketat. Dari 50 siswa yang lulus ujian seleksi, akhirnya tersisa 30 yang yang dinyatakan lulus dalam program matrikulasi Bahasa Arab selama lima bulan di Jakarta.
Salah seorang dari ke 3 santri Al-Amien ini dilepas di depan seluruh santri oleh Wakil Pimpinan Ponpes Al-Amien Prenduan KH. Dr. Ghozi Mubarok, MA di Masjid Jami’ Al-Amien. Sedangkan yang putri berpamitan langsung ke pengasuh Putri Ponpes Al-Amien Prenduan.
Dalam sambutannya di depan para santri Kyai Ghazi mengatakan bahwa Ilman Faris ini sejak nyantri memang sosok santri berprestasi. Pernah menjuarai lomba debat Bahasa Arab tingkat ASEAN Malaysia pada tahun 2018, bersama salah seorang temannya Firdaus Ulul Abshor yang terlebih dahulu melanjutkan studinya ke Al-Azhar Mesir.
Tidak hanya itu, setelah lulus dari Ma’had TMI, sama seperti Azzuri dan Annisa’ ilman juga telah berhasil mengkhatamkan hafalan 30 juz Al-Qur’an serta mendapat sanad hafalan melalui riwayat Imam Hafsh dari pengasuh Ma’had Zainul Ibad, KH. Abdullah Zaini.
Dalam sambutan singkatnya di depan para santri Ilman sempat menyampaikan 3 tips sukses dirinya dalam pencapaian luar biasa ini. “Saya dulu sama seperti antum duduk di depan saya ini, maka perhatikan jika antum ingin sukses setidaknya harus melakukan 3 hal. Ikhtiyar, doa, dan tawakkal. Ikhtiyar itu berusaha semaksimal mungkin. Kemudian doa kepada Allah dan terakhir tawakkal, memasrahkan semua hasilnya kepada Allah.” Pungkasnya.
Menurut Kyai Ghazi, Ilman ini adalah kader pondok Al-Amien, yang nantinya akan berjuang bersama kita disini,” paparnya di depan para santri. Ini sesuai dengan ketentuan dari LPPD jawa Timur, bahwa para penerima bea siwa ini memang wajib mengabdikan dirinya di lembaga asal minimal selama masa studi. (LH)