Alfu mabruk. Demikian ungkapan yang cukup tepat bagi 348 santri kelas akhir TMI yang secara resmi diwisuda sebagai alumni TMI tahun 2008. Tahun ini, prosesi wisuda antara putra dan putri dipisah. Wisuda 180 santri putra dilakanakan pada 23 Agustus di depan Masjid Jami’ Al-Amien Prenduan, sementara wisuda 168 santri putri dilakukan sehari sebelumnya, 22 Agustus 2008 di Geserna TMI Putri. Pemisahan ini disebabkan karena TMI Putri sudah memiliki gedung yang cukup representatif untuk berbagai kegiatan termasuk wisuda, selain untuk mengindari hal-hal yang bertentangan dengan syariat agama.
Berdasar data yang disampaikan oleh Ketua Program Nihai, Ust. Lukman Hakiem, Lc, seluruh santri kelas akhir TMI Putra yang berjumlah 180 dinyatakan lulus, dengan klasifikasi sebagai berikut: 1 orang lulus dengan predikat mumtaz (istimewa), 3 0rang dengan predikat jayyid jiddan (baik sekali), dengan predikat jayyid (baik) 21 orang, dengan predikat maqbul (cukup) 134 orang dan lulus dengan predikat dhoif (kurang) 21 orang. Demikian pula dengan santri kelas akhir putri, yang 168 orang seluruhnya juga dinyatakan lulus, dengan rincian sebagai berikut: 3 orang mumtaz, 36 orang jayyid jiddan, 38 orang jayyid, 88 orang maqbul, 3 orang dhoif. Berdasar data tersebut, tingkat kelulusan santri TMI Putri lebih baik dari santri TMI Putra.
Lulus dengan predikat Mumtaz diraih oleh Masruhin, santri kelas akhir asal Proppo Pamekasan. Sementara untuk putri diraih oleh Isnawati asal Giligenting, Alfiyah Syariatul asal Malang, dan Ummi Habibah asal Lenteng.
Dalam sambutannya, Masruhin sebagai wakil santri kelas akhir ia menyampaikan terima kasih tak terhingga kepada majlis kiai, guru, orang tua dan teman-teman serta adik-adik kelas yang telah membantu mereka hingga dapat menyelesaikan pendidikan di TMI.
“Terima kasih kami haturkan kepada Bapak Kiai, Mudir Aam, Mudir Ma’had Putra, Mudir Marhalah Aliyah, dewan guru, Lajnah Nihaiyah, teman-teman Gesvanerous, adik-adik sekalian yang telah membimbing, menegur dan mengingatkan kami jika khilaf. Kepada ayah dan ibu kami sampaikan pula terima kasih tak terhingga atas segala pengorbanan yang telah diberikan untuk mendukung pendidikan kami di TMI. Tanpa itu semua kami tidak bisa berada di sini pada malam ini” ujar wisudawan teladan ini mewakili teman-temannya dalam sambutann wisuda.
Hal yang senada juga disampaikan oleh KH. Sofwan Ma’mun yang mewakili wali wisudawan. “Pada malam yang penuh bahagia ini, kami wali murid merasa senang sebab anak kami telah memperoleh ilmu yang sangat banyak di pesantren ini. Insya Allah anak kami didik selama 6 tahun di pondok pesantren ini telah menimba banyak ilmu pengetahuan. Kami merasa senang dan terima kasih bapak kiai dan dewan guru atas semua bimbingan yang telah diberikan kepada anak-anak kami. Namun begitu, kami juga merasa sedih. Karena dengan diwisudanya anak kami pada malam ini berarti tanggung jawab atas pendidikan anak kami yang sebelumnya sudah kami serahkan kepada pihak pesantren, pada malam ini akan diserahkan kembali pada kami.” demikian sambutan Kiai salah satu pondok pesantren di Bangkalan ini.
Selaku pimpinan dan pengasuh, KH. Muhammad Idris Jauhari menyampaikan selamat kepada seluruh wisudawan ke 33 TMI. Beliau juga berpesan agar seluruh wisudawan tetap berpegang teguh pada prinsip-prinsip hidup yang telah diajarkan selama pendidikan di TMI. “Mulailah segala kegiatan dengan dzikir. karena i-allah kalau dimulai dengan dzikrullah maka kalian akan terhindar dari isme-isme yang merusak…seperti yang tadi telah disampaikan oleh kyai Sofwan tadi ternyata generasi muda yang kita persiapkan dengan dzikrullah ini menjadi sasaran utama dari syaitan-syaitan terkutuk. Inilah ke khawatiran kami. Ya Allah lindungi mereka dari al-jinnati dan al-khonnas yang senantiasa menggelitik dalam hati mereka. Lindungi mereka Ya Allah. Kami sudah berusaha mendekatkan mereka dengan pendidikan dzikrullah,” pesannya.
Sebagai penutup rangkaian acara wisuda ini, KH. Syarif Abadi menyampaikan pidato pelepasan. Beliau mengharapkan agar para alumni mampu terjun ke tengah-tengah masyarakat untuk menjadi rahmatan bagi ummat. Rangkaian wisuda ditutup dengan doa yang di pimpin oleh KH. Moh. Khoiri Husni.
Dalam wisuda kali ini hadir pula Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Sumenep, Drs. Imron Rosyidi, MM. Dari unsur pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo diwakili oleh KH. Syarif Abadi.