Santri MTA Sabet Juara Lomba MHQ

mta juara mhq 2014 aMTA – Tiga utusan santri Ma’had Tahfidh Al-Amien Prenduan akhirnya pulang dengan kepala tegak. Pasalnya, mereka baru saja membawa pulang 3 trofi kejuaran sekaligus dalam Musabaqoh Hifdul Qur’an (MHQ) juz 30 se-Madura di  PP. Al-Fudhola Desa Baturambat Kab. Pamekasan. Lomba yang diadakan  dalam rangka Haflatul Imtihan ke-21 itu berlangsung dari tanggal 27-29 Agustus yang lalu. Sebanyak 30 peserta dari berbagai lembaga yang tersebar di Madura mengikuti lomba tersebut. Butuh waktu 2 malam untuk menentukan  10 peserta yang berhak lolos ke putaran final. Dan akhirnya, ketiga santri utusan MTA yang keluar sebagai juara lomba.

Ketiga santri MTA tersebut ialah: Izzul Islam, santri kelas 2 B SMP sebagai juara 1. Santri kelahiran sampang 3 Januari 2001 tersebut memang sering mengikuti perlombaan dalam dunia tarik suara dan hafalan, bahkan hampir selalu tampil sebagai juara. Ditanya resepnya, santri yang sudah memiliki hafalan 7 juz ini mengaku bahwa persiapan yang matang, mengetahui tekniknya serta konsentrasi menjadi modal utama disamping do’a para guru dan orang tua. Baginya orang tua adalah yang paling berjasa mengantarkannya pada kesuksesan ini. “paling berjasa adalah orang tua, karena beliau sering mengetes hafalan saya” ungkapnya.

Kemudian, Amar Shiddieqy. Santri asal Batam ini juga mengaku bahwa dulu  sering ikut lomba namun selalu mentok di tingkat kota. Namun, dia tidak pernah putuas asa. Kebiasan inilah yang membuat santri kelahiran 8 november 1999 ini tidak begitu grogi ketika di panggung.  Dan akhirnya dia pun keluar sebagai juara 2. Santri yang telah menghafal al-Qur’an sebanyak 10 juz ini merasa senang bisa memberikan penghargaan untuk pondok. Santri yang termotivasi untuk selalu membahagiakan orang tua ini pun siap jika dikemudian hari kembali di tunjuk pondok untuk mengikuti lomba. “jadilah santri berprestasi, agar orang tua bangga dan tidak kecewa membiayai kita” begitu pesan santri yang masih duduk di kelas 3 A SMP ini kepada seluruh santri lainnya.

Lain lagi cerita Deva. Santri asal jember itu merasa sangat senang meski hanya keluar sebagai juara harapan 2. Pasalnya, ini kali pertama dia mengikuti perlombaan diluar pondok. Meski baru pertama dia mengaku tidak mengalami kesulitan yang berarti dalam menjawab pertanyaan juri. Santri yang berulang tahun setiap tanggal 12 Juni ini telah menghafal al-Qur’an sebanyak 7 juz dan saat ini sedang duduk di kelas 2A SMP.

Tak lupa, ketiga santri ini juga berterima kasih kepada para pendamping utusan, Ust. Ali Wafa dan K. Junaidi Rosyidi, S.Pd.I, yang telah mendampingi mereka hingga akhirnya berhasil meraih juara. Kepada masing-masing juara diberikan uang tunai + piala + piagam. Selamat… alfu mabrukk!!! semoga dengan kemenangan tersebut semakin memotivasi untuk lebih baik lagi kedepannya. Amin… (Hamka)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *