Al-Amien Prenduan, Tahfidh (9/2) – Pagi ini, tepat pukul 09.30 WIB, suasana Musholla Almahmadani di Pesantren Tahfidz Al-Amien Prenduan dipenuhi oleh kehadiran para Mudarris (guru) Tahfidz, baik putra maupun putri. Berkumpul para asatidz, khidmatan untuk mengikuti Rapat Guru Lengkap (RGL) yang digelar dalam rangka menyambut pelaksanaan Ujian Mid Semester II. Acara ini dipimpin langsung oleh pengasuh Tahfidz Al-Amien, ayahanda KH. Moh Khoiri Husni, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya rasa syukur dan evaluasi menyeluruh dalam menghadapi ujian ini.
KH. Moh Khoiri Husni membuka acara dengan mengajak seluruh hadirin untuk bersyukur atas segala nikmat dan pencapaian yang telah diberikan Allah SWT. Beliau menyoroti kelancaran proses pendampingan dan pendidikan santri selama ini, yang tidak lepas dari kerja keras dan dedikasi para guru. Namun, beliau juga mengingatkan bahwa ujian ini bukan sekadar mengukur kemampuan intelektual atau kognitif santri, melainkan juga menjadi evaluasi bagi semua komponen, termasuk guru dan pesantren secara keseluruhan.

“Ujian ini adalah momen untuk introspeksi diri, baik bagi santri, guru, maupun lembaga. Mari kita jadikan momentum ini sebagai langkah untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran di pesantren ini,” ujar KH. Moh Khoiri Husni dengan penuh semangat.
Setelah sambutan pembuka, acara dilanjutkan dengan tausiyah yang disampaikan oleh KH. Dr. Ghozi Mubarok Idris, MA., Wakil Pimpinan dan Pengasuh PP. Al-Amien Prenduan. Dalam tausiyahnya, beliau menyampaikan beberapa poin penting yang sarat dengan hikmah dan motivasi bagi para guru.

Pertama, Dr. KH. Ghozi Mubarok mengajak seluruh hadirin untuk bersyukur atas rutinitas pondok yang terus terjaga dengan baik, seperti rapat evaluasi mingguan dan pelaksanaan RGL. Sebagaimana diketahui, RGL merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan diwaktu-waktu tertentu. Menurut beliau, rutinitas yang teratur adalah tanda keberkahan dan keteladanan, rutinitas adalah kesinambungan antara kita dengan masa lalu (para muassis). Rutinitas adalah sesuatu yang luar biasa jika kita mampu mengambil hikmahnya. Namun, ia bisa menjadi membosankan dan tidak bermakna jika kita hanya menjalaninya tanpa kesadaran. Namun, beliau juga mengingatkan bahwa rutinitas bisa menjadi “boomerang” jika tidak diiringi dengan kesadaran untuk mengambil esensi dari setiap aktivitas.
Dawuh beliau, “…Jadi, Rutinitas bisa mengganggu, bisa menjadi problem, kalau kita terjebak dalam rutinitas dan tidak bisa mengambil nilai-nilai penting atau esensi dari kegiatan yang kita laksanakan secara rutin itu”. tegas beliau penuh penekanan.
Kedua, Beliau mengutip Surat Al-Balad untuk menggambarkan bahwa jalan kemuliaan dalam Islam selalu dipenuhi dengan kesulitan dan tantangan. KH. Ghozi Mubarok menekankan dua kebaikan yang memiliki fadilah (keutamaan) besar, yaitu bersedekah di saat kita sendiri membutuhkan dan memaafkan orang lain di saat kita memiliki kesempatan untuk membalas dendam.
“Dalam setiap perjuangan, pasti ada kesulitan. Sebagai mujahid tarbiyah, kita harus siap menghadapi tantangan itu demi mencapai tujuan yang mulia. Salah satu contohnya adalah mendahulukan kepentingan pondok dan santri di atas kepentingan pribadi,” ujarnya dengan penuh keteladanan.

Rapat Guru Lengkap ini tidak hanya menjadi ajang koordinasi dan persiapan menghadapi Ujian Mid Semester II, tetapi juga menjadi momen refleksi dan penguatan spiritual bagi para guru. Dengan semangat kebersamaan dan komitmen yang tinggi, diharapkan para mudarris Pesantren Tahfidz Al-Amien siap menghadapi tantangan pendidikan ke depan, terjaga komitmen dan loyalitas pada pesantren serta tumbuhnya semangat Mujahid fii sabilillah, demi mencetak generasi Qur’ani yang unggul dan berakhlak mulia, li izzil islam wal muslimin.
Acara ditutup dengan doa dipimpin oleh KH. Moh. Khoiri Husni, mengharap berkah dan kelancaran dalam pelaksanaan ujian serta segala aktivitas pendidikan di pesantren tercinta, dan keberkahan untuk semua guru dan santri-santrinya.