Pertemuan Bilateral antara Grand Syaikh Al-Azhar dan Pimpinan Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan di Kairo

KH. Moh. Idris Jauhari dan KH. Maktum Jauhari bertemu dengan Grand Syaikh Al-Azhar Prof. Dr. Muhammad Sayyid Thanthawy tahun 2000
KH. Moh. Tidjani Djauhari bertemu dengan Grand Syaikh Al-Azhar Prof. Dr. Muhammad Sayyid Thanthawy tahun 1999

al-amien.ac.idKairo Mesir – Dalam kunjungan internasional ke Mesir, Pimpinan dan pengasuh pondok pesantren Al-Amien Prenduan, KH. Dr. Ahmad Fauzi Tidjani beserta rombongan mendapat kehormatan bertemu langsung dengan Grand Syaikh Al-Azhar, Prof. Dr. Ahmad At-Thoyyib.

Pertemuan ini mengulang sejarah pertemuan Grand Syaikh Al-Azhar dengan Pimpinan dan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan. Sebelumnya, tepatnya di tahun 1999, KH. Moh. Tidjani Djauhari bertemu dengan Grand Syaikh Al-Azhar saat itu, yakni Prof. Dr. Muhammad Sayyid Thanthawy. KH. Moh. Idris Jauhari dan KH. Maktum Jauhari juga pernah bertemu dengan beliau pada tahun 2000.

Selain dihadiri oleh Grand Syaikh Al-Azhar, pertemuan bersejarah ini juga dihadiri Wakil Grand Syaikh; Prof Dr Muhammad Ad-Dhuwaini, Penasehat Grand Syaikh bidang Hubungan Internasional; Ambassador Abdurrahman Musa, Penasehat Grand Syaikh bidang Mahasiswa Luar Negeri; Prof Dr Nahla As-Shoidy dan Penasehat Grand Syaikh bidang Pendidikan dan Kebudayaan; Prof Dr Abdul Daim Nusair.

Di pihak Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, hadir Pimpinan dan pengasuh pondok pesantren Al-Amien Prenduan, KH. Dr. Ahmad Fauzi Tidjani dengan didampingi Rektor IDIA Prenduan; KH. Dr. Muhtadi Abdul Mun’im dan dan Kaprodi Fakultas Dakwah dan Ushuluddin IDIA Prenduan; Ust. Dr. Mohammad Fattah, Lc. MA.

Hadir pula dalam pertemuan ini Kepala Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Cairo, Bapak Prof. Dr. Bambang Suryadi.

Dalam pertemuan yang berlangsung penuh keramahan, tiga pokok pembicaraan utama menjadi fokus perbincangan. Pertama, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan mengundang Grand Syaikh Al-Azhar ke Indonesia untuk hadir dalam acara peringatan Milad ke-74 Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan pada tahun 2026.

Permintaan ini merupakan wujud penghormatan dan pengakuan terhadap peran Al-Azhar dalam pendidikan dan dakwah Islam di Indonesia. Khususnya melalui alumni-alumni Al-Azhar yang telah kembali ke Indonesia.

Grand Syaikh Al-Azhar sangat menghargai upaya yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan dan juga pesantren-pesantren lainnya dalam berkhidmah kepada muslimin di Indonesia.

Pondok pesantren Al-Amien Prenduan yang kini berusia 71 tahun tidak hanya sekedar institusi agama, namun juga memiliki sarana pendidikan yang lengkap mulai dari tingkat prasekolah hingga perguruan tinggi. Ditambah lagi dengan kiprahnya beserta jaringan lembaga-lembaga binaan alumni yang berjumlah lebih 400, yang telah berperan aktif dalam menyebarkan risalah Islam.

Kedua, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan memohon dukungan dalam bentuk beasiswa untuk kader-kader terbaik Pondok. Hal ini dilakukan dengan harapan para kader Al-Amien Prenduan dapat melanjutkan studi di Universitas Al-Azhar dan memperkaya khazanah pengetahuan mereka. Grand Syaikh Al-Azhar menjanjikan dukungan dengan memberikan 5 beasiswa khusus kader-kader terbaik Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan.

Terakhir, pembicaraan mengenai Mu’adalah (pengakuan) ijazah Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan oleh Universitas Al-Azhar juga turut menjadi perbincangan penting.

Pertemuan ini memiliki makna mendalam karena banyak mahasiswa dan mahasiswi lulusan Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan yang telah lulus dari Universitas Al-Azhar dan kini berkiprah dalam berbagai bidang di masyarakat. 

Nantinya, dengan kedatangan Grand Syaikh Al-Azhar ke Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, diharapkan beliau melihat secara langsung pelaksanaan pendidikan Islam serta kontribusi lembaga ini dalam masyarakat.

KH. Dr. Ahmad Fauzi Tidjani juga menjelaskan kepada Grand Syaikh, bahwa Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan terletak di Madura, namun banyak santri dan mahasiswanya yang berasal dari kawasan Indonesia Timur dan luar Jawa. Pondok menyediakan beasiswa bagi mereka, khususnya yang menjadi kader daerah atau kader lembaga di daerah asalnya. Hal ini dilakukan dengan harapan agar saat menjadi alumni, mereka bisa berkiprah di daerah asalnya dan memberi manfaat yang lebih luas.

Pertemuan diakhiri dengan foto bersama Grand Syaikh dengan Pimpinan dan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan beserta rombongan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top