Peringatan Nuzulul Qur’an: Momentum untuk Kembali Memahami Cara Memuliakan Al-Quran

Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan Gelar Peringatan Malam Nuzulul Quran Lebih Awal

Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan menggelar acara malam peringatan Nuzulul Quran pada 18 April 2021. Acara tersebut dilaksanakan lebih awal dari waktu yang telah ditetapkan oleh kalender pemerintah. Melainkan  di hari ke tujuh bulan Ramadhan. Hal itu karena pada tanggal 17 Ramadhan  nanti, para santri Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan memasuki masa-masa liburan.

“Acara malam peringatan Nuzulul Quran ini sengaja dilaksanakan lebih awal dari kalender yang ditetapkan pemerintah. Karena pada tanggal 17 Ramadhan para santri sudah liburan. Jadi rasanya kebermanfaatannya lebih besar dilakukan sekarang daripada menunggu tanggal 17 Ramadhan,” terang Ust. Agus Wedy sebagai Ketua Takmir Masjid Jami’ Al-Amien Prenduan.

Malam peringatan Nuzulul Quran tersebut dilaksanakan dengan sederhana di gedung PUSPAGATRA Al-Amien dan hanya dihadiri oleh kalangan santri dan santriwati serta guru-guru pondok. Meskipun demikian, acara tersebut tetap berjalan penuh hikmad. Diawali dengan lantunan sholawat, pembacaan Ayat Al-Quran, tausiah dan di akhiri dengan pembacaan doa.

Sebagaimana yang telah disampaikan oleh Wakil Pimpinan Pondok KH. Dr. Ghozi Mubarok Idris, MA. Acara peringatan malam Nuzulul Quran ini merupakan salah satu bentuk syukur atas diturunkannya nikmat terbesar bagi umat muslim, yakni Al-Quran Al-Karim. Sehingga, tidak ada masalah jika peringatan Nuzulul Quran dilaksanakan lebih awal. Karena tidak ada batasan waktu bagi kita untuk senantiasa bersyukur.

“Tentu saja kalendernya memang tidak mengikuti kalender resmi, karena jika mengikuti kalender resmi pemerintah malam Nuzulul Quran jatuh pada tanggal 17 Ramadhan. Tetapi, bersyukur itu tidak mengenal waktu. Nuzulul Quran adalah sesuatu yang kita syukuri, juga boleh kita syukuri kapan saja.” Jelas KH. Ghozi dalam sambutannya.

Dalam acara tersebut, Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan turut mengundang Dr. KH. Sudirman Nahrawi sebagai muballigh yang akan mengisi tausiyah.

Dalam tausiahnya, beliau mengingatkan kepada para jamaah yang hadir pada malam itu, bahwa Al-Quran adalah kitabullah yang tidak cukup hanya dihafalkan, melainkan harus benar-benar kita pelajari dengan baik cara membacanya serta paham tentang isinya.

Malam peringatan Nuzulul Quran yang digelar, merupakan momentum untuk kembali memahami cara memuliakan kitab suci Al-Quran. Sehingga Al-Quran tidak hanya menjadi kitab yang hanya dihafalkan dan dibaca saja, melainkan menjadi kitab suci yang dipahami isinya serta diamalakan dalam keseharian. (Mu)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top