Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, BBA, MBA. melakukan kunjungan ke PP. Al-Amien Prenduan. (01/04)
Dalam kunjungan ini, Menparekraf adakan Focus Group Disscusion yang bertemakan “Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Madura Raya” di Gedung Serba Guna Al-Amien Prenduan.
Diskusi pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif tersebut dihadiri para Kyai dan Pengasuh Pesantren se-Madura yang tergabung dalam Bassra (Badan Silaturahmi Ulama’ Se-Madura) dan juga Bupati Sumenep, Bpk. Achmad Fauzi, S.H., M.H.
Dalam sambutannya, Pimpinan dan Pengasuh PP. Al-Amien Prenduan, KH. Dr. Ahmad Fauzi Tidjani, MA berharap melalui pertemuan dan diskusi ini, para ulama dan tokoh madura dapat memberikan sumbangsih pemikiran tentang pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Madura.
“Melalui halaqah ini kami harapkan para ulama dan para tokoh di Madura bisa memberikan sumbangan pemikiran bagaimana seharusnya Madura mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkemajuan dan modern tetapi tetap berpijak pada nilai-nilai agama Islam.” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Sumenep, H. Fauzi ikut mengenalkan Potensi pariwisata di Sumenep seperti pulau gili genting dengan oksigen terbersih se indonesia, pulau Gili Labak yang tidak kalah dengan Raja Ampat, pantai Sembilan dan Kraton Sumenep yang umurnya lebih dari 200 tahun.
Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno dalam sambutannya mengajak para kiai dan pengasuh pesantren yang hadir untuk bersama meningkatkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Madura Raya.
“Mari kita kembangkan pariwisata yang sesuai dengan saran para kiai, harus islami, indonesiawi dan madurawi.”
Di akhir pidatonya, Menparekraf berharap agar para kiai dan pengasuh pesantren untuk terus bersinergi dan dorong gerakan digital entrepreneur.
“Saya mengajak para kiai untuk mengelola pesantren dan mendorong gerakan santri digital entrepreneurship. Saya juga mengajak kita semua di sini untuk terus bersinergi karena santri-santri kita adalah masa depan bangsa, ada 5 juta santri dan 28 ribu lebih jumlah pesantren di indonesia.”
Dalam diskusi ini terdapat sesi tanya-jawab bersama Menparekraf membahas tentang permasalahan pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Madura Raya. (DF)