Sabtu (18/2) Pagi. Ratusan undangan mulai memadati Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, beberapa ruang penginapan yang disiapkan oleh Panitia Tasyakkur Hifdh Juz Amma, mulai tampak penuh.
Pagi ini, Sabtu, 18 Februari 2023, Tasyakkur Hifdh Juz Amma, digelar. Bertempat di Geserna Putri, PP. Al-Amien Prenduan, acara Tasyakkur Hifdh Juz Amma ini, diikuti oleh sebanyak 519 Peserta dengan rincian, 226 Santri Putra, dan 293 Santri Putri.
Acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, yang dibaca secara bersama-sama oleh para peserta Tasyakkur. Berselang dari Pembacaan Ayat suci Al-Qur’an, acara dilanjutkan dengan pengumandangan lagu hymne Oh pondokku, dilanjutkan dengan sambutan oleh Pengasuh Ma’had Tahfidh Al-Qur’an, KH. Moh. Khoiri Husni, S.Pd.I.
Dalam sambutannya, KH. Moh. Khoiri Husni, menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang mensukseskan acara ini, lebih-lebih kepada para kiai-nyai, asatidz-asatidzah yang telah membimbing santri, “kami sangat berterimakasih kepada para kiai, para Nyai, para ustadz, ustadzah, yang telah membimbing anak-anak kami, sehingga bisa mencapai tujuan, walau ini masih terminal-terminal awal”. Beliau kemudian mendeskripsikan tentang peserta Tasyakkur Hifdh Juz Amma ini hingga menyampaikan progres peserta Tasyakkur selama empat tahun terakhir, “… perkembangan peserta tasyakkur Hifdh Juz Amma, tahun 2020 sebanyak 664 Orang, 2021 Sebanyak 566 Orang, tahun 2022, 561 dan tahun 2023 519 orang!”. diakhir sambutan, beliau meminta kepada seluruh hadirin untuk mendoakan, semoga para peserta tasyakkur terlimpah keberkahan dan ridho dari Allah SWT.
Acara dilanjutkan dengan prosesi yang dipimpin oleh, Ust. Wisnu Gautama, dan Ust Rizky Alfian, untuk Putra, dan Usth. Alfiatuz Zulva dan Usth. Ati’atur Rabbaniyah. berselang dari pelaksanaan prosesi Tasyakkur Hifdh Juz Amma, Kepala SMP Tahfidz Al-Amien, Ust. Akh Habibi Walidil Kutub, M.Pd., mengumumkan ada 6 Peserta terbaik dalam dalam Tasykkur Hifdh Juz Amma, tiga dari Putra yakni, (1) Nur Sya’ban Rahmatullah, Asal Musirawas Utara, Palembang. (2) Moh. Yazid Alfien, asal Lombok barat, (3) Ahmad, Asal bangkalan. sementara 3 dari Putri Yakni : (1) Laitanil Husna, Asal jakarta, (2) Salsabila, Asal Cirebon, dan (3) Zainur Rahma, Banjar Baru.
Acara dilanjutkan dengan Tausiyah yang disampaikan oleh Ayahanda KH. Dr. Ahmad Fauzi Tidjani, MA., Pimpinan dan Pengasuh PP. Al-Amien Prenduan. Mengawali tausiyahnya, beliau mengajak seluruh hadirin dan peserta Tasyakkur ini memupuk rasa cinta kepada baginda rasul, dengan memperbanyak shalawat, “… pada hari-hari ini, memperingati isra’ mi’raj, senantiasa bershalawat, senantiasa bermunajat kepada Allah sambil kita bershalawat, senantiasa memupuk rasa cinta pada nabi kita, Muhammad SAW (allahumma shalli wasallim wabaarik alaih)”, diharapkan keberkahan berpendar, sehingga hati kita selalu terikat kepada Al-Qur’an dan Sunnahnya. dawuh beliau, “… sehingga senantiasa, Al-Qur’an dihadapan kita, al-Qur’an didepan kita, Al-Qur’an ditangan kita, menambah barokah”. Beliau kemudian menyampaikan terimakasih kepada semua pihak, khususnya kepada para asatidz-asatidzah yang telah mensukseskan santri dalam menghafal Al-Qur’an, beliau juga mengingatkan para Walisantri, serta peserta Tasyakkur akan niat menghafal Al-Qur’an saat awal masuk pondok dahulu, “…ingat bapak, ketika menyerahkan, ketika santri baru, santriwati baru, saya tanya, niatnya, hafal satu juz, atau tiga puluh juz?”, sayup-sayup terdengar, 30 Juz, beliau kemudian bertanya dan menegaskan kembali, dengan suara yang tinggi, “niatnya satu juz atau atau 12 Juz?”, dijawab dengan penuh tenaga oleh seluruh peserta “tigapuluh juz!”, “Niatnya 12 juz atau 30 Juz?”, lanjut Kiai Ahmad dengan suara yang lebih tinggi, “Tigapuluh juz”, ucap para santri menjawab dilanjutkan dengan pekikan takbir. Beliau kemudian melanjutkan tausiyah dengan menyampaikan sejarah awal berdirinya tahfidh Al-Amien Prenduan, dilanjtukan dengan mengirim alfaatihah kepada para muhsinin.
Diakhir tausiyah, beliau mengingatkan kepada seluruh wali mutasyakkirin, untuk bersabar dalam mendampingi putra-putri mereka belajar dan mondok di Tahfidh Al-Amien, dan yakin kepada Pondok. “…kenapa kita tidak terkaget-kaget kesadaran kita, ketika anak tidak kerasan, hanya apa?, sensi, gak puas, bosan…”, sesapuan beliau melihat para hadirin, “kita semuanya harus senantiasa optimis, azam, semangat, gak boleh putus asa, tegas, gak boleh main-main”. kemudian beliau melanjutkan, “sabar gak papa, ulaa-ika yujzaunal ghurfata bimaa shabaru, Yakin, Allah sudah menyiapkan kamar disyurga!”. beliau kemudian mengajak para santri-santriwati untuk bersabar dalam menghafal Al-Qur’an, “…siap sabar hingga tiga puluh juz?”. “Siap”, ucap para santri menjawab dawuh kiai.
“Bapak-bapak ibu-ibu, kita semua inshallah menjadi ahlullah!, amien. Kita semua, anak kita semua, menjadi Ahlul Qur’an, Amien!”, demikian Kiai Ahmad memotivasi dan mendoakan agar Wali Santri dan Santri/wati bisa bersinergi, dan sabar dalam menghafal Al-Qur’an. Menjelang jam 11.00WIB, acara berakhir dengan khidmah, acara ditutup dengan lantunan doa yang dipimpin oleh KH. Fauzi Rasul, Lc.